Video Discription |
BACA SELENGKAPNYA: https://video.tribunnews.com/view/593194/bahas-situasi-perang-dan-isu-global-wakil-menteri-luar-negeri-ukraina-kunjungi-india-ada-misi
TRIBUNNEWS.COM - Wakil menteri luar negeri Ukraina, Emine Dzhaparova telah tiba di India pada Senin (10/4/2023) untuk kunjungan resminya selama empat hari.
Kunjungan Emine Dzhaparova ini adalah kunjungan menteri pemerintah Ukraina pertama sejak invasi Rusia tahun lalu.
Apa saja agendanya?
Dilansir AlJazeera, Emine Dzhaparova dijadwalkan bertemu dengan delegasi dari Kementerian Luar Negeri India untuk membahas situasi saat ini di Ukraina dan isu-isu global yang menjadi kepentingan bersama, menurut pemerintah India.
Surat kabar Hindu India melaporkan bahwa Dzhaparova akan meminta India untuk mengirim "pesan kuat untuk perdamaian" kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Vladimir Putin akan mengunjungi India pada bulan Juli mendatang untuk menghadiri KTT Organisasi Kerjasama Shanghai.
Putin juga akan kembali lagi ke India pada bulan September saat KTT G20.
The Indian Council of World Affairs, sebuah organisasi yang berbasis di New Delhi, mengatakan di Twitter bahwa Dzhaparova juga akan memberikan pidato pada hari Selasa yang berjudul Perang Rusia di Ukraina: Mengapa Dunia Harus Peduli.
Rajeswari Rajagopalan – direktur Pusat Keamanan, Strategi, dan Teknologi di Observer Research Foundation di New Delhi – mengatakan dia yakin India akan menggunakan kunjungan tersebut untuk membahas masalah-masalah yang mencakup ketahanan pangan, ketahanan energi, dan berbagai kekurangan pupuk.
Perang di Ukraina berdampak besar pada rantai pasokan global dan perdagangan internasional makanan dan pupuk, yang secara tidak proporsional memengaruhi Global South.
Baik Ukraina dan Rusia adalah pemasok utama komoditas pangan utama, seperti gandum, jagung, dan minyak bunga matahari.
Rusia juga merupakan pengekspor pupuk global terbesar.
“India juga memproyeksikan diri sebagai suara dari Global South, sehingga India menampung pesan untuk sejumlah besar negara yang mungkin menghadapi kesulitan tertentu yang disebabkan oleh invasi Rusia ke Ukraina,” kata Rajagopalan.
Infrastruktur energi
Surat kabar Hindu mengutip sumber diplomatik mengatakan Ukraina telah meminta lebih banyak bantuan kemanusiaan dari India, termasuk obat-obatan, peralatan medis, dan peralatan energi untuk memperbaiki infrastruktur listrik yang rusak selama perang.
Pada bulan Oktober, Rusia mulai menyerang infrastruktur energi Ukraina, menghantam pembangkit listrik tenaga panas dan air serta jaringan listrik.
Serangan tersebut merusak sekitar 60 persen pembangkit listrik Ukraina dan lebih dari 40 persen infrastruktur jaringan tegangan tingginya.
Akibatnya, warga Ukraina mengalami pemadaman bergilir dari Oktober hingga Februari.
Namun cuaca yang lebih hangat dan perbaikan yang efisien dapat memperbaiki situasi dalam beberapa bulan terakhir.
Menteri Energi Herman Halushchenko kemudian mengesahkan ekspor energi setelah sistem menghasilkan kapasitas ekstra selama hampir dua bulan.
Namun, operator sistem transmisi energi Ukrenergo memperingatkan agar tidak berpuas diri.
Perusahaan energi Ukraina sekarang sedang mencari persediaan peralatan menjelang serangan yang diantisipasi pada musim dingin mendatang.
“Ada perusahaan di India yang memproduksi trafo,” kata Antonina Antonsha, juru bicara DTEK, penyedia energi swasta terbesar di Ukraina.
Dia mengatakan itu bisa menjadi proses panjang yang berlangsung sembilan hingga 12 bulan.
Posisi India dalam perang Rusia-Ukraina
Sejak Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari 2022, India mengambil pendekatan non-blok dalam perang tersebut.
India dinilai ingin tetap mempertahankan hubungan diplomatik yang baik dengan Barat dan juga Rusia.
“India mencoba bermain netral,” kata Rajagopalan.
“India menjamu menteri luar negeri Rusia, Sergey Lavrov, beberapa bulan lalu, dan sekarang kami menjamu wakil menteri luar negeri Ukraina.”
India memiliki hubungan dekat dan ikatan pertahanan yang erat dengan Rusia selama beberapa dekade.
Moskow adalah pemasok senjata terbesar India.
Setelah pecahnya perang Ukraina, New Delhi menggenjot impor minyak Rusia dengan potongan harga.
Pada bulan Desember, India mengimpor 1,2 juta barel minyak mentah Rusia, 33 kali lebih banyak dari tahun sebelumnya.
Pada bulan September, Perdana Menteri India Narendra Modi bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Kedua pemimpin itu menyebut persahabatan negara mereka "tak terpatahkan".
India seringkali abstain dari pemungutan suara pada resolusi PBB yang mengutuk perang di Ukraina.
#beritaterbaru #beritainternasional #beritapopuler #beritaterkini
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina Kunjungi India, Bahas Situasi Perang dan Isu Global, https://www.tribunnews.com/internasional/2023/04/10/wakil-menteri-luar-negeri-ukraina-kunjungi-india-bahas-situasi-perang-dan-isu-global?page=all. [Ew8GGYOggbU] |