Video Discription |
7 Benda Bersejarah Peninggalan Kerajaan Majapahit
Peninggalan Kerajaan Majapahit menjadi bukti nyata kejayaan kerajaan tersebut pernah ada di Nusantara.
Peninggalan-peninggalan tersebut mencerminkan bahwa budaya yang dimiliki masyarakat kala itu sudah maju. Melalui peninggalan tersebut juga dapat diketahui kehidupan masyarakat pada masa itu.
Dikatakan dalam kitab Negarakertagama, wilayah kekuasaan Kerajaan Majapahit hampir mencapai seluruh daerah di Asia Tenggara.
Kerajaan Majapahit mencapai masa keemasan saat dipimpin oleh Raja Hayam Wuruk. Kerajaan ini menjadi kerajaan Hindu-Buddha terakhir di Nusantara.
Peninggalan Kerajaan Majapahit ada yang berbentuk prasasti maupun karya sastra banyak ditemukan di Indonesia. Hingga saat ini banyak sekali peninggalan sejarah yang masih bisa kita lihat. Bahkan beberapa peninggalan Kerajaan Majapahit saat ini dialihfungsikan sebagai obyek wisata.
Kami telah merangkum 7 benda bersejarah peninggalan kerajaan majapahit, tentu kalian ingin tahu kan?
Berikut 7 benda bersejarah peninggalan Kerajaan Majapahit yang ada di Indonesia.
1. Situs Trowulan
Situs Trowulan merupakan situs perkotaan masa klasik di Indonesia. Cakupan wilayahnya meliputi Kecamatan Trowulan dan Sooko di Kabupaten Mojokerto dan Kecamatan Jombang. Dalam situs ini, tidak hanya berupa tempat tinggal melainkan terdapat situs untuk upacara, sawah, pasar, waduk, dan lainnya.
Situs Twowulan ini sudah digunakan sebagai pemukiman sejak abad ke X-XV. Penemuan situs ini dilakukan oleh W. Wardenaar pada tahun 1815. Penelitian tersebut dilakukan atas perintah Thomas Stamford R, untuk untuk penulisan buku “The History of Java“.
2. Gapura Bajang Ratu
Bangunan gapura ini terletak di Desa Temon, Trowulan, Mojokerto. Dalam kitab Negarakertagama, gapura ini berfungsi sebagai pintu masuk ke bangunan suci. Menurut perkiraan, bangunan ini adalah gapura terbesar sepanjang masa Kerajaan Majapahit.
Gapura ini memiliki struktur vertikal dengan tiga bagian, yaitu kaki, badan, dan atap serta dilengkapi dengan sayap juga pagar pada kedua sisinya. Pada bagian gapura ini terdapat relief Sri Tanjung yang dipercaya sebagai penangkal bahaya.
3. Kitab Negarakertagama
Karya sastra peninggalan Kerajaan Majapahit yang paling terkenal adalah Kitab Negarakartagama. Kitab ini dikarang oleh Empu Prapanca pada tahun 1365 M. Kitab Negarakertagama berkisah mengenai sejarah raja-raja Nusantara, baik raja Singasari maupun Majapahit.
Selain membahas kisah raja-raja, kitab Negarakertagama juga bercerita tentang keadaan Kerajaan Majapahit dan daerah kekuasaannya. Terdapat juga cerita perjalanan Hayam Wuruk menuju daerah kekuasaannya di pelosok Jawa Timur. Ada juga informasi mengenai candi-candi yang ada, kehidupan keagamaan, serta berbagai upacara sakralnya.
4. Candi Tikus
Candi Tikus terletak di Desa Bejijong, Trowulan, Mojokerto. Disebut sebagai candi tikus, dikarenakan saat ditemukan menjadi sarang tikus. Bangunan ini memiliki bentuk seperti petirtaan, sehingga banyak disebut sebagai tempat pemandian keluarga kerajaan. Tak sedikit juga yang menganggap candi ini sebagai tempat menampung air untuk keperluan masyarakat di zaman Kerajaan Majapahit.
5. Gapura Wringin Lawang
Peninggalan Kerajaan Majapahit berupa gapura ini terletak di Desa Jatipasar, Trowulan, Mojokerto. Bangunan ini dibuat dari batu bata merah, dengan tinggi mencapai 15,5m dan diperkirakan dibangun pada abad ke 14 M. Banyak ahli berpendapat bahwa peninggalan Kerajaan Majapahit ini adalah pintu gerbang ke kediaman Patih Gajah Mada serta bangunan penting pada zaman Kerajaan Majapahit.
6. Kitab Sutasoma
Kitab Sutasoma merupakan karya sastra peninggalan sejarah Kerajaan Majapahit yang dikarang oleh Empu Tantular. Kitab Sutasoma ini berisi tentang kisah perjalanan Sutasoma, anak raja yang memilih keluar dari kerajaan untuk belajar menjadi pendeta Buddha. Dalam kitab ini juga, asal muasal dari semboyan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu “Bhinneka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Mangrawa”.
7. Candi Pari
Bangunan peninggalan kerajaan ini terletak di Desa Candi Pari, Kecamatan Porong, Sidoarjo. Dikatakan bahwa candi ini dibangun pada masa pemerintahan Hayam Wuruk. Dibangun dengan batu bata segi empat seperti pura di Bali dan menghadap ke arah barat. Berdasarkan tulisan J. Knebel dalam laporannya, candi ini dibangun untuk mengenang hilangnya adik angkat dan sahabat dari putra Prabu Brawijaya.
Ridwan Ankas Channel
Subscribe : https://www.youtube.com/channel/UCVle6M0IabAio4Aa8M9SX_w
Facebook : https://www.facebook.com/profile.php?id=100000493521994
Instagram : https://www.instagram.com/m_ridwaaaan/
#KerajaanMajapahit #Sejarah #Nusantara [mpINv30dmM0] |